Ad

ad728
  • News

    Review Novel Rembulan Tenggelam Di Wajahmu

    Review Novel Rembulan Tenggelam Di Wajahmu ditulis oleh: Meylani.Aryanti. Hellow you guys! Apa kamu pernah mengajukan pertanyaan dan tidak mendapatkan jawabannya sama sekali? Pertanyaan seperti "kenapa aku di...
    Estimasi waktu baca artikel ini adalah: . Selamat Membaca..

    Hellow you guys! Apa kamu pernah mengajukan pertanyaan dan tidak mendapatkan jawabannya sama sekali? Pertanyaan seperti "kenapa aku dilahirkan ke dunia ini?" Atau "apa hidup ini adil?" Dua pertanyaan tersebut beserta tiga pertanyaan lainnya sering diajukan oleh Ray, tokoh utama dalam novel yang mau aku bahas sekarang.

    Novel berjudul Rembulan Tenggelam Di Wajahmu ditulis oleh Tere Liye dan sudah dibuat versi filmnya pada 2019 lalu. Novelnya sendiri merupakan sebuah karya masterpiece yang sudah dicetak ulang berkali-kali. Nah, sebelum memulai review lengkapnya, ada baiknya kita lihat dulu indentitas novel ini.



    Judul: Rembulan Tenggelam Di Wajahmu
    Penulis: Tere Liye
    Penerbit: Penerbit Republika
    Cetakan Ke: 36
    Tahun Terbit: 2018
    Tebal: 426 hlm
    ISBN: -
    Harga: Rp.69.000


    Ray adalah seorang pengusaha sukses dengan jaringan bisnis di semua lini dan bidang usaha. Di usianya yang sudah senja, dia akhirnya merasakan apa yang memang seharusnya terjadi pada manusia dalam usia itu: masuk rumah sakit dengan penyakit komplikasi. Ketika kondisinya mulai stabil, Ray didatangi oleh seorang malaikat yang mengatakan akan menjawab lima pertanyaan yang mengganjal selama hidupnya dalam kurun waktu 60 tahun. Lima pertanyaan untuk dapat membuat Ray mengerti makna hidup dan kehidupannya.

    Aku selalu suka karya Tere Liye sebab setiap karya yang dihasilkan penulis bernama asli Darwis itu, pasti berhasil membuatku terkagum. Rembulan Tenggelam Di Wajahmu memiliki sentuhan brilian. Saat membaca novel ini aku seperti membaca dan menonton beberapa karya sekaligus. Aku merasa novel ini merupakan gabungan antara film-film kungfu dari Tiongkok, film Ocean's Eleven, dan drama Korea 49 Days.

    Cara Tere Liye membawakan novel ini akan membuat kita, para pembaca, merasakan sebuah sensasi dimana sekali kamu membuka novel ini untuk dibaca maka kamu nggak akan pernah bisa berhenti sampai kamu tiba di lembar-lembar terakhirnya. Tapi memang begitulah sihir dalam setiap karya Tere Liye.

    "Waktu itu kau sering bertanya mengapa Tuhan memudahkan jalan bagi orang-orang jahat? Mengapa Tuhan justru mengambil kebahagiaan dari orang-orang baik? Itulah bentuk keadilan langit yang tidak akan pernah kita pahami secara sempurna. Beribu wajahnya. Berjuta bentuknya. Hanya satu cara untuk berkenalan dengan bentuk-bentuk itu. Selalulah berprasangka baik. Aku tahu kata-kata ini tetap saja sulit dimengerti. Aku sederhanakan bagimu, Ray, maksudnya adalah selalulah berharap sedikit. Ya, berharap sedikit, memberi banyak. Maka kau akan siap menerima segala bentuk keadilan Tuhan." (Hal. 201)

    Rembulan Tenggelam Di Wajahmu menggunakan sudut pandang orang ketiga dengan alur maju mundur. Ray, yang memiliki masa lalu yang kelam, dibawa kembali ke masa lalunya oleh sang malaikat untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang selalu menganggu Ray. Ada juga cerita cinta antara Ray dan Fitri yang lucu tapi manis. Perjalanan hidup Ray merupakan sebuah siklus sebab akibat diantara Ray dengan orang-orang yang pernah bersinggungan dengannya.

    Membaca novel ini seperti membaca sebuah kunci bagi kita untuk menemukan jawaban atas pertanyaan kita sendiri. Dan meskipun pertanyaan milik kita nggak sama dengan Ray, cara sang malaikat menuntun Ray mendapatkan jawabannya, juga dapat menjadi cara bagi kita untuk menemukan jawaban atas pertanyaan kita sendiri.

    Well, sekian saja review dari aku kali ini. Selamat membaca dan semoga harimu menyenangkan.

    Terimakasih telah membaca Review Novel Rembulan Tenggelam Di Wajahmu, jangan lupa tinggalkan reaksi & komentar kalian di bawah ini. Jika kalian suka dengan artikel ini, support penulis dengan cara share artikel ini ke sosmed kalian 😊

    Written by,
    Meylani.Aryanti

    Tidak ada komentar

    Top Ad

    ad728

    Bottom Ad

    ad728
    Diberdayakan oleh Blogger.